Bandung..... (Part 1)

Haii semuanyaa...

Lama tak menulis, mengingatkan saya bahwa ada beberapa hal yang perlu di share.

sebelumnya, saya ingin bercerita bahwa ada sebagian besar didalam diri saya yang selalu diingatkan ketika kita melihat orang lain berkata - kata. Kadang yang perlu kita lakukan hanya berbicara. Berusaha menyampaikan apa yang kita rasakan dan pikirikan, sehingga kita lebih terbuka terhadap dunia dan terhadap orang orang disekitar kita. Namun terkadang apa yang kita pikirkan ataupun kita rasakan berbeda sehingga muncul pro dan kontra. Hal tersebut yang menjadi warna hidup yang kita jalani. Hal itu yang menjadikan wawasan dari tiap kita lebih luas, dan lebih bijaksana dalam mencermati suatu hal.

Sekarang hal kecil yang ingin saya sampaikan adalah pengalaman saya mendapatkan pelatihan mengenai desai kota ( urban design ) di kota Bandung. saya mengikuti pelatihan ini berdasarkan pendaftaran dari kantor dimana saya bekerja. Sebelumnya saya merupakan berasal dari background pendidikan planologi, dan bekerja di salah satu developer milik pemerintah yang berfokus pada penyediaan rumah misi. Pasti sangat mudah ditebak bukan. Yap...

Kalau teman - teman planolog pasti akan tau banyak, karena urban design tidak akan jauh dari buku - buku karya  Shirvani, 1985. Shirvani memberikan gambaran mengenai elemen perancangan kota dan

Urban design, saya anggap sebagai seni menyediakan ruang untuk orang beraktivitas. Hal yang belum disadari oleh kita sebagai masyarakat adalah ruang bukan hanya suatu tempat yang memiliki atap yang dipakai sebagai tempat tinggal (rumah) ataupun sebagai tempat berkumpul (balai). Ruang juga terdiri dari seluruh ekosistem dimana diatasnya dapat terjadi interaksi, aktivitas dan keseimbangan alam. Pada dasarnya banyak elemen perancangan kota yang mendukung proses perencanaan dan perancangan perkotaan, Namun, hal menarik dari elemen perancangan kota adalah pengenalan mengenai tata guna lahan, dan jalur pejalan kaki ( pedestrian ways ). Hal tersebut kemudian menjadi dasar dalam perencanaan maupun desain perkotaan.

Kenapa tata guna lahan?
Tata guna lahan menjadi menarik perhatian karena dari awal saya memang sudah concern terhadap penataan lahan pada kawasan perkotaan, menurut saya penataan guna lahan memberikan pengaruh besar terhadap kegiatan sosial maupun ekonomi perkotaan. Kota - kota yang mampu memberikan ruang untuk seluruh aktivitas warga kotanya, serta mampu memberikan kenyamanan tinggal untuk masyarakat kawasan perkotaan tersebut. Hal tersebut yang menjadi dasar kenapa saya sangat tertarik pada penataan guna lahan.
Tata guna lahan dapat membagi aktivitas manusia sehingga seluruh aktivitas tersebut dapat bersinergi hingga akhirnya mampu menciptakan efektivitas dalam suatu ruang perkotaan. Efektivitas dalam ruang perkotaan memberikan dampak yang sangat luas, baik itu untuk keberlanjutan ekosistem, maupun kondisi sosial ekonomi perkotaan. Kenapa demikian? Tata guna lahan yang efektif berdampak pada pergerakan manusia yang ada dalam kawasan atau wilayah tersebut. Semakin sedikit pergerakan baik manusia sendiri maupun kendaraan yang ditumpangi oleh manusia tersebut akan menimbulkan semakin sedikit polusi terhadap lingkungan, memberikan efektivitas ekonomi, dan berdampak pula pada kesehatan dari penduduk yang berdiam pada suatu wilayah ataupun kawasan tersebut. Hal tersebut hanya bagian kecil dari keseluruhan sistem perkotaan yang dapat ditata sehingga lebih efektif dan efisien.
Bukan hanya dalam ruang perkotaan, tata guna lahan juga dapat dimanfaatkan dalam ruang yang lebih kecill, seperti kawasan. Kawasan juga dapat kita bagi, sehingga kegiatan yang terjadi dalam kawasan tersebut lebih efektif dan efisien, baik dalam segi pergerakan maupun dalam segi efisiensi kondisi sosial dan ekonomi. Dengan adanya perencanaan tata guna lahan, dapat memberikan keleluasaan seseorang dalam menjangkau kebutuhannya. Tata guna lahan juga membantu membentuk kawasan yang kompak dan mudah diakses oleh orang yang ada didalam kawasan tersebut. Dengan demikian, tata guna lahan secara tidak langsung juga dapat memaksa seseorang dalam berperilaku dalam suatu ruang tersebut.

Pedestrian Ways....
Jalur pejalan kaki, kalau membicarakan ini ga akan lepas dari kebiasaan sehat yang harusnya mulai tertanam dalam diri tiap individu. Dalam hal ruang, tugas perencana dan perancang suatu kawasan untuk memperhatikan beberapa hal penting dalam penyediaan jalur pejalan kaki yang menarik sehingga membuat pejalan kaki merasa nyaman untuk melakukan kegiatan berjalan kaki pada suatu kawasan. Aktivitas pejalan kaki yang terfasilitasi dengan baik akan memberikan pengaruh pada semakin hidupnya suatu wilayah ruang yang kota. Disamping itu tambahan ornamen atau gedung yang ditata dengan sangat baik menjadikan ruang yang lebih menarik untuk pejalan kaki untuk melakukan aktivitas berjalan kaki. Dengan demikian ruang tersebut bukan pada akhirnya bukan hanya dimanfaatkan sebagai ruang untuk beaktivitas dan menjangkau ruang lain oleh pejalan kaki namun juga menjadi salah satu ruang promosi dan pariwisata karena adanya ketertarikan secara visual untuk pendatang pada suatu kawasan. Blog traveller yang mengunjungi banyak kota juga banyak menangkap kawasan yang menarik adalah jalur pejalan kaki yang juga dapat dimanfaatkan sebagai ruang pertemuan untuk teman ataupun kerabat. Blog landlopers.com merupakan blog traveller yang mengabadikan kesan dalam perjalanannya di setiap negara yang dia kunjungi, diantaranya juga meng-capture jalur pejalan kaki, sebagai spot yang menarik perhatiannya.

Reykjavik Walk
Source : landlopers.com

Leipzig, Germany
Source : landlopers.com

Gambar diatas menunjukkan bahwa jalur pejalan kaki harus bebas, bahkan terpisah dari jalur kendaraan bermotor. Jalur pejalan kaki juga tidak selalu boring/ membosankan karena dapat diberikan attractive point seperti pusat perbelanjaan, coffe shop, restaurant, dan sebagainya. Disamping memberikan daya tarik tersendiri, jalur pejalan kaki dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi yang dapat berkembang pada kawasan tersebut. Pada pembelajaran kami di Bandung jalur pejalan kaki yang menarik adalah kawasan Braga. Kawasan Braga merupakan pusat kegiatan ekonomi dimana banyak kafe, restoran, hotel dan aktivitas perbelanjaan lokal seperti lukisan. Jalur pejalan kaki pada kawasan tersebut ditata sedemikian rupa sehingga aktivitas berjalan kaki menjadi tidak terasa melelahkan namun lebih fun. Kawasan yang terintegrasi dengan Jalan Asia Afrika tersebut disulap menjadi kawasan heritage dengan jalur pejalan kaki yang banyak terdapat street furniture yang juga menarik untuk pejalan kaki. Disamping juga terdapat kawasan kauman dimana pada jalan disekitar rumah tersebut jalur ditutup dan menjadi objek wisata berfoto untuk anak-anak muda Kota Bandung. Kawasan heritage dan jalur pejalan kaki yang bagus menambah daya tarik kawasan tersebut pada Kota Bandung.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Learning Technologist? Apa itu?........................Part 1

3 Rekomendasi Buku yang Mengubah Pola Pikir dan Bagaimana Menjalani Hidup

Pagi dengan Hati yang Merindu......