How To Win Friends and Influence People ......... Lesson 1


Tulisan ini gw buat, karena belakang gw banyak ter-influence atas apa yang gw tonton. Seperti kebanyakan orang berkata, belajarlah dari pengalaman orang lain. Menurut gw film ataupun drama adalah bagian dari pengalaman orang lain dan hasil observasi psikologi yang dikembangkan dalam suatu plot cerita. Film atau drama bukan hanya fantasi belakang seperti kebanyakan sinetron Indonesia, tapi mereka juga bagian dari observasi penulis yang mencoba menyajikan gambaran akan suatu permasalahan dan penyelesaian yang realistis dan dapat diterima sebagai bagian dari pengalaman. Hal itulah mengapa kualitas penulis yang menjadi sutradara ataupun produser akan berbeda dari seorang sutradara saja ataupun sebaliknya. Sama seperti idola gw, Ernest Prakarsa tentunya, hehhe..

Back to topic. Hal yang menarik dari buku yang baru gw baca 1 part bahkan belum tuntas ada ilmunya. Setiap paragraf dari buku tersebut menggambarkan suatu pengalaman, suatu cara penyelesaian dan suatu masalah yang real. Seperti yang penulis, Dale Carnegie, sampaikan dalam kata pengantar bahwa buku itu ditulisnya menahun, mencurahkan seluruh waktu dan tenaganya untuk menjadikan buku yang bisa memberikan inspirasi untuk semua orang. Yah begitulah isi buku tersebut. Banyak hikmah yang bisa dipetik dari setiap cerita, dari setiap paragraf tidak ada pengalaman ataupun cerita yang sia-sia dan tidak tahun arah tujuannya.

Dari kata pengantar sampai batas yang gw baca, ada beberapa hal yang menarik untuk gw highlight. Ini baru sebagian loh netizen, tunggu sampai gw melanjutkan bacaan gw apalagi yang bisa gw tulis untuk blog ini.. hehhe... Oke kita coba mulai.

1. Pola yang harus diterapkan dalam membaca buku ini.

Dari sekian banyak penjelasan diawal, terdapat pola yang harus diterapkan terlebih dahulu untuk diri sendiri sebelum kita menjadikan diri kita sebagai influencer. Buatlah diri kita terpengaruh dulu. Banyak norma norma baik yang harus kita perbaiki. Dalam buku tersebut kabarnya akan dijelaskan secara detail dan gw yakin akan semakin menarik semakin kebelakang. Pola yang gw maksud gw namakan siklus berpikir (Cycle of Thinking), yaitu:

  LEARN - THINK - DO - KEEP DOING - REFLECT - REVIEW - TAKE A NOTE - LEARN

Siklus tersebut menjadi dasar dari perubahan tiap orang. Bahkan melakukan refleksi atau introspeksi diri yang selalu dihindari oleh tiap individu termasuk gw karena menyakitkan dapat memberikan dampak positif untuk diri kita sendiri. Hal tersebut sesuai dengan catatan jurnal gw, bahwa dengan melakukan praktik terus menerus kita semakin tahu dimana kesalahan kita. Dari kesalahan kita itu, kita jadi belajar dan memperbaiki apa yang sudah kita lakukan. Jangan lupa dicatat. Pada dasarnya manusia tempatnya lupa dan khilaf kan.. Jadi mulai dari tulisan kita yang rapih sehingga nanti, besok atau waktu yang akan datang kita bisa tahu apa saja yang telah menjadikan kita ada ditempat yang sekarang. :)

2. Setiap orang punya motif

Hal kedua yang ingin gw share adalah dalam melakukan suatu hal setiap orang memiliki alasannya. Seperti yang gw tulis dalam akun twitter gw Cowards never blame theirself. Why? Because they are have "reason", just like us as human, and people never do criticsm theirself. #tonightlesson. Ya seperti itu yang gw maksud. Mungkin bahasa baiknya penjahat tidak akan menyalahkan diri mereka sendiri karena mereka memiliki alasan untuk melakukan sesuatu, sama seperti orang lainnya. Dan menyalahkan hanya bagian dari judging terhadap apa yang mereka lakukan. Setiap orang pasti benci di judge kan, mau itu hal baik atau hal buruk. Sama seperti pencuri, kita tidak akan pernah tau alasan mereka mencuri. Apakah hanya hasrat semata, alasan psikologis misalnya, atau kebutuhan keluarga, atau memang terbiasa melakukan tindakan jahat terhadap orang lain. Dan kita tidak bisa menyamaratakan bahwa pencuri adalah penjahat. Belum tentu pencuri adalah penjahat, tapi mencuri adalah bagian dari kejahatan/kriminal. You might have your own opinion about that.

3. Seseorang benci dikritik

Ini yang menjadi concern kita sebagai orang yang selama ini melakukan kritik yang kadang tidak memberikan manfaat baik. Ya netijen contohnya. Ahh gw belum membaca detai bagian ini. Namun ada hal yang menarik untuk gw sampaikan. Bahwa pada dasarnya manusia sangat BENCI dikritik. Mereka tidak akan mendengarkan dan hanya melewatkan suatu kritik terhadapnya. Penyampaian yang baik akan memberikan pencerahan lebih baik terhadap prilaku dalam menghadapi suatu kritikan. Bahasa komunikasi disini berbicara, dan gw juga merasa begitu. Apakah mengkritik dan membully sama? Itu yang belum gw dapat jawabannya. Pernah gw tuliskan di laman twitter gw juga Biasakan mengkritik bukan membully. lucu ya gw kepikiran untuk menulis itu. Apa bedanya tapi. Mungkin sebagian orang merasa di kritik adalah bahasa halus yang gw sampaikan tadi, walaupun sebenarnya kasar. Sedangkan bully lebih tinggi tingkatnya yang menciptakan luka dan mempengaruhi harga diri, seperti yang disampaikan dalam buku ini. Dan hal yang perlu diingat adalah "Seseorang tidak akan mengkritik dirinya sendiri". Gw kurang tau kenapa begitu, apakah karena itu melukai harga diri mereka sendiri ataukah mereka semakin defensif menyatakan bahwa diri mereka sendiri benar. Tapi berbalik lagi dari konsep refleksi tadi. Wahh hal itu belum gw tahu jawabannya. Mungkin di tulisan gw berikutnya akan gw lanjutkan.


Wahh begini rasanya kalau ingin menulis ya, ga ada 1 jam tulisan ini jadi. Dan gw rasa lebih sedikit typo dan semoga ada sedikit manfaatnya untuk orang yang membacanya.Tidak banyak dan mungkin inti dari buku lebih dari ini.

Tapi ingat Take a Note, i try to do that at this journal. Terima kasih Canon versi Rock yang telah menemani penulisan tulisan ini. Inspirasi ini dari Drama Hospital Playlist yang lagi tayang dan tersendat mungkin karena adanya pandemik Corona saat ini. Keep healthy fellas, keep sain and believe me World will be healing really soon.. :')

Keep share a good thing and smile in everthing even its hard :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Rekomendasi Buku yang Mengubah Pola Pikir dan Bagaimana Menjalani Hidup

Pagi dengan Hati yang Merindu......