Gaslighting? Apa sih itu??

 Hallooww...

lama tak bersua di blog ini ya, sepertinya sudah seabad hehe. Apakah banyak laba-laba disini? hihii

Menarik saat ini yang aku ceritain mengenai gaslighting. Hal pertama yang mentrigger aku adalah artikel yang dishare disalah satu ig teman yang menceritakan tentang gaslighting dan yang kedua adalah kejadian yang baru baru ini kejadian sama aku sendiri, hingga aku beneran cut punya hubungan sama orang itu. 

Pertama dengar tentang kata ini aku kira itu kent*t, hhahaa. Ternyata itu adalah suatu tindakan seseorang yang saat ini lagi hype banget diobrolin dan banyak terjadi. Tapi baru baru ini aku juga merasakan punya partner yang melakukan ini. Hmm. kita bahas yuk lebih dalam tentang gaslighting.

1. Apa itu gaslighting?

menurut pengertian 

  1. gaslighting :
  2. manipulate (someone) using psychological methods into questioning their own sanity or powers of reasoning.

  3. jadi gaslighting adalah kondisi memanipulasi seseorang menggunakan pendekatan psikologi hingga terlihat berkuasa dan akhirnya dapat mengontrol seseorang tersebut. 

Istilah ini ternyata berasal dari film tahun 1940 yang berjudul "Gaslight" dimana diperankan oleh Charles Boyer yang memanipulasi istrinya dengan cara membuat istrinya percaya bahwa dirinya gila dengan membuat perubahan di lingkungan sekitar istrinya. Gaslight membuat perasaan seseorang sulit dikendalian dan merasa tidak nyaman hingga akhirnya seseorang tidak yakin mana yang benar dan yang salah.

Dengan menciptakan kondisi yang yang salah seakan benar tersebut mampu mempengaruhi persepsi seseorang sehingga menyakini apa yang yang dikatakannya adalah benar dan value/norma yang ada adalah salah. Dengan demikian terjadi bias yang menciptakan persepsi baru bagi korban.

2. Apa saja kondisi seseorang bisa menjadi pelaku gaslighting?

Orang-orang yang melakukan gaslighting ini umumnya memiliki gangguan kepribadian narsistik dimana merasa dirinya adalah yang paling penting. Mereka tidak peduli dengan orang lain kecuali orang tersebut memberikan manfaat bagi diri mereka. Pelaku gaslighting biasanya orang yang pandai berbohong dan bersifat manipulatif yang umumnya mereka playing victim atau membuat diri mereka yang paling bersalah padahal mereka sedang menciptakan kondisi tidak yakin kepada korbannya.

Kondisi ini bukan hanya terjadi pada hubungan pernikahan loh, ternyata juga terjadi pada hubungan relationship pada umumnya, hubungan kerja hingga hubungan pertemanan. Orang orang yang bersifat manipulatif tersebut kadang membuat kita tidak sadar bahwa mereka sedang memainkan peran mereka tersebut. Tapi mungkin mereka sendiri juga tidak sadar telah melakukan tindakan tersebut kepada orang lain. 

Jadi ingat pada kondisi tertentu aku pernah bilang keseseorang bahwa jago banget mainin emosi bikin seseorang itu kesel dan enteng bilang becanda. Aneh siih.. ya untungnya langsung sadar dengan sifat manipulatif kaya gitu dan langsung di cut. Tapi percaya ga percaya si orang itu memang ga sadar melakukan hal itu yang buat dia kayanya tetap sok dominan dan jadiin dia nyebelin mungkin itu bisa dijadikan turning point untuk kita sadar bahwa kondisi tersebut adalah gaslighting.

3. Apa saja bentuk gaslighting?

Kayanya ini agak mirip dengan toxic positivity yaa, tapi ada beberapa kata kata yang harus diwaspadi sebagai tindakan gaslighting :

1. Bukan begitu maksudku, ini adalah salah satu dalih yang dikeluarkan untuk membenarkan dirinya dan membuat korban merasa terlalu sensitif
2. Itu kan bercanda!, membuat lelucon yang ga masuk akan dan berlebihan lalu bilang itu prank atau bercanda juga berusaha memainkan persepsi kita looh.
3. Kamu tuh sensitif banget deh, itu membuat kita merasa tidak berharga dan membuat kita merasa paling sensitif banget, mungkin bisa jadi perasaan kita itu valid.
4. Bukan seperti itu, kondisi membuat seseorang merasa bahwa apa yang disampaikannya adalah salah dan membuat kebingungan.
5. Itu ga penting, meremehkan perasaan/kekhawatiran kita yang menciptakan opini baru.

Umumnya orang-orang yang mudah di-gaslighting adalah orang orang yang sangat empati dan sering menyalahkan diri sendiri. Dengan menjatuhkanmu dan menempatkanmu pada situasi yang membuat bingung menjadikan pelaku mudah mempermainkan perasaanmu dan disanalah dia bisa memanfaatkan situasi sehingga mendapatkan keuntungan dari para korban.

Gw awalnya udah sadar bahwa pelakunya bersifat manipulatif aja masih bisa kena beberapa kondisi merasa bersalah dan menyalahkan diri, tapi kadang memang berat untuk keluar dari kondisi begitu. Untuk kondisi yang lebih parah memang kita harus menemui tenaga profesional, seperti psikiater, psikolog, atau terapis.

Hati-hati dalam kehidupan sosial ya fella, melihat ini pernah viral lebih hampir l abad lalu maka bisa saja ini sebenarnya tidak hilang hanya kita tidak familiar dengan kondisi tersebut. Saling menguatkan dan mendukung itu penting yaa



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Rekomendasi Buku yang Mengubah Pola Pikir dan Bagaimana Menjalani Hidup

Pagi dengan Hati yang Merindu......

How To Win Friends and Influence People ......... Lesson 1