Random..... (2)
siang ini di lamunanku sendiri
Ruang kantor ini terasa lebih luas karena seluruh penghuninya sedang berwisata dan menghadiri beberapa acara yang memberikan mereka pengalaman baru. Aku harusnya sedang bercanda dengan mereka, berbagi tawa dan cerita serta harapan yang akan terjadi disana. Tapi aku memilih untuk tinggal disini, bersama dengan komputer ku yang kusayang. Bukan, bukan karena pekerjaanku terlalu banyak, bukaan... Tapi karena hati ini berkata tetap tinggal laah. Coba sesuatu yang baru yang akan engkau rasakan puasnya walaupun kau tidak dapatinya kemudian.
Aku tidak tahu apakah setelah ini apa yang akan terjadi padaku. Kuliahku sepertinya sudah terlewat masanya hingga akhirnya aku harus memilih mundur dari semua yang telah aku persiapkan. Aku tak pernah ragu rencana Allah terhadap ku. Aku yakin ada berita baik dan lamunan indah disaat semua yang aku dapatkan menjadi salah satu petunjuk untuk celah lainnya. Aku pun tidak tahu apakah hal yang aku pilih ini menjadi pilihan yang tepat untuk diterima.
Alangkah indahnya berjalan dipadang rumput hijau, sesekali dapat duduk di halaman rumput dengan bersenda gurau dengan kolega. Disaat lain kita harus berjuang menghadapi dunia baru, wacana baru dan pemikiran baru untuk hal hal yang baru yang kadang kita tidak dapat prediksi ujungnya. Dulu aku berpendapat bahwa berada di bawah antara orang yang hebat itu banyak manfaatnya. Banyak manfaatnya ketika kita banyak menerima masukan dan mengembangkan diri sehingg bisa berkembang seperti mereka. Tapi kemudian muncul dikotomi baru dengan bersama mereka, mereka akan mengkotak kotakan tiap individu tersebut berdasarkan yang paling atas dan paling bawah, yang paling tinggi dan paling rendah. Apakah itu baik?
Untuk sebagian kita yang berada diatas itu adalah masa kejayaan puncak dari segala belenggu yang ada disaat ini. Tapi untuk sebagian lainnya apakah itu bisa menjadi pegangan untuk mereka. Merasa diri mereka diperlakukan rendah oleh orang lain. Apakah itu menjadi motivasi untuk mereka ataukah malah menjadi salah satu penghalang untuk kelanjutan hidup dan perjalanan mereka. Tak ada yang lebih indah selain janji Allah, percayakan selalu kepadanya.
Konsep pribadi mandiri yang tangguh sangat dibutuhkan apabila kamu ingin hidup merantau sendiri. Berusaha menjadi bagian dari diri gaya hidup yang ada. Apakah kamu harus menjadi beda untuk diterima, ataukah menjadi dominan untuk membuat orang lain menjadi minoritas?
Tak ada kata indah selain keberagaman. Hidup di negeri ini, berpindah dari satu kota kekota lainnya menjadi salah satu pengalaman bernilai yang harusnya disyukuri untuk memulai hidup lebih baik. Menjadi lebih besar dari saat ini... Berbahagialaaah... Itu kuncinya..
Ruang kantor ini terasa lebih luas karena seluruh penghuninya sedang berwisata dan menghadiri beberapa acara yang memberikan mereka pengalaman baru. Aku harusnya sedang bercanda dengan mereka, berbagi tawa dan cerita serta harapan yang akan terjadi disana. Tapi aku memilih untuk tinggal disini, bersama dengan komputer ku yang kusayang. Bukan, bukan karena pekerjaanku terlalu banyak, bukaan... Tapi karena hati ini berkata tetap tinggal laah. Coba sesuatu yang baru yang akan engkau rasakan puasnya walaupun kau tidak dapatinya kemudian.
Aku tidak tahu apakah setelah ini apa yang akan terjadi padaku. Kuliahku sepertinya sudah terlewat masanya hingga akhirnya aku harus memilih mundur dari semua yang telah aku persiapkan. Aku tak pernah ragu rencana Allah terhadap ku. Aku yakin ada berita baik dan lamunan indah disaat semua yang aku dapatkan menjadi salah satu petunjuk untuk celah lainnya. Aku pun tidak tahu apakah hal yang aku pilih ini menjadi pilihan yang tepat untuk diterima.
Alangkah indahnya berjalan dipadang rumput hijau, sesekali dapat duduk di halaman rumput dengan bersenda gurau dengan kolega. Disaat lain kita harus berjuang menghadapi dunia baru, wacana baru dan pemikiran baru untuk hal hal yang baru yang kadang kita tidak dapat prediksi ujungnya. Dulu aku berpendapat bahwa berada di bawah antara orang yang hebat itu banyak manfaatnya. Banyak manfaatnya ketika kita banyak menerima masukan dan mengembangkan diri sehingg bisa berkembang seperti mereka. Tapi kemudian muncul dikotomi baru dengan bersama mereka, mereka akan mengkotak kotakan tiap individu tersebut berdasarkan yang paling atas dan paling bawah, yang paling tinggi dan paling rendah. Apakah itu baik?
Untuk sebagian kita yang berada diatas itu adalah masa kejayaan puncak dari segala belenggu yang ada disaat ini. Tapi untuk sebagian lainnya apakah itu bisa menjadi pegangan untuk mereka. Merasa diri mereka diperlakukan rendah oleh orang lain. Apakah itu menjadi motivasi untuk mereka ataukah malah menjadi salah satu penghalang untuk kelanjutan hidup dan perjalanan mereka. Tak ada yang lebih indah selain janji Allah, percayakan selalu kepadanya.
Konsep pribadi mandiri yang tangguh sangat dibutuhkan apabila kamu ingin hidup merantau sendiri. Berusaha menjadi bagian dari diri gaya hidup yang ada. Apakah kamu harus menjadi beda untuk diterima, ataukah menjadi dominan untuk membuat orang lain menjadi minoritas?
Tak ada kata indah selain keberagaman. Hidup di negeri ini, berpindah dari satu kota kekota lainnya menjadi salah satu pengalaman bernilai yang harusnya disyukuri untuk memulai hidup lebih baik. Menjadi lebih besar dari saat ini... Berbahagialaaah... Itu kuncinya..
Komentar
Posting Komentar