Manusia dan Ilmu Terapan


Siang semua
Apa kabar di hari yang fitri ini
Semoga semua bisa bahagia dengan berkumpul ataupun tidak dengan keluarganya. Gw lebaran ini adalah orang yang kurang beruntung yang tidak dapat berkumpul dengan keluarga.

It doesn't matter. Air mata dan setres sudah gw buang semua kemarin sekaang yang bisa gw lakukan hanya menerima keadaan dan sabar tentunya. Semoga semua badai ini segera berakhir.

Ya kali ini mungkin cerita gw berkaitan dengan kegalauan yang terjadi, biasa gw terbiasa efek nonton film dan akhirnya terbawa suasana, hahhaa.. Gw ga paham kenapa korea banyak sekali mengangkat tema film tentang psikologi. Dimana gw tertarik sekali dengan ilmu ini sebenarnya. Langsung secara sadar gw merasa apapun pekerjaan kita baik ataupun buruk itu akan berkaitan langsung dengan kepentingan orang lain. Misal nih, kamu merampok, pastinya akan berkaitan dengan kejahatan terhadap orang lain, suatu tindakan yang merugikan untuk orang lain. Atau misalnya kamu membangun rumah, pasti akan berkaitan dengan kebutuhan seseorang terhadap rumah bukan hanya membangun rumah tapi apa kebutuhannya itu yang menjadi permasalahannya.

Secara ga langsung apapun pekerjaan kita selalu berkaitan dengan orang lain. Maka itu gw selalu amaze melihat para psikiater atau psikolog. Btw, dulu gw punya cita cita sebagai psikolog loh. hehe.. Kenapa begitu? gw juga ga ngerti ada 2 hal yang paling ingin gw lakuin dari dulu waktu gw kecil, yaitu gw ingin jadi insinyur dan gw ingin jadi psikolog. Kalau jadi insinyur, gw selalu ingin nama depan gw ada tulisan Ir. itu menurut gw lebih terhormat dibandingkan gelar sekarang, ST. No offenses, karena gelar gw sekarang juga itu. Tapinya ada kebanggan terhadap diri sendiri dengan gelar itu, kalau ga salah dulu gw pernah melihat seseorang dengan gelar itu jadi guru gw, tapi gw lupa pastinya siapa dan dimasa apa, tapinya yang pasti Almarhum Presiden B.J. Habibie juga punya gelar itu kan. Dan menurut gw itu gelar yang membanggakan menjadi seorang insiyur dan sekarang yang gw lakuin.

Sedangkan psikolog, gw ga tau apakah bisa gw bilang itu bakat yang belum pernah gw buktikan. Tapi dari kecil gw suka sekali melihat keanehan seseorang. Dulu gw selalu diajak ibu gw itu kemana mana naik angkutan umum. Kemana aja naik angkutan umum. Didalam sana kita bertemu dengan banyak orang. Dulu gw paling senang naik angkutan umum diluar komplek perumahan TNI, karena orangnya beda, bukan seperti kebanyakan keluarga TNI ataupun sejenisnya lah. Karena orang yang masuk ke lingkungan TNI umumnya lebih wajar dan tidak aneh, sedangkan yang di luar lingkungan itu berbeda sekali. Setiap naik angkutan umum, gw selalu membuat asumsi dikepala gw apa yang sedang mereka inginkan, kearah mana mereka akan berhenti, apakah mereka orang baik, apakah mereka terburu buru. Hal itu yang dulu memicu gw ingin masuk ke psikologi UI. Ahh.. sampai sekarang gw masih kagum sama orang dengan lulusan psikologi, tapi lebih kagum lagi dengan jurusan psikiater ternyata. Orang dengan penyakit mental itu harus diobati, dan memberikan dosis yang tepat karena hal tersebut berkaitan dengan saraf yang ada di otak.

Menyenangkan rasanya melakukan itu. Hmm mungkin diumur ini gw ga mungkin lagi belajar di kedokteran dan memulai kembali jalan yang udah gw ambil. Tapi akan menyenangkan memasukkan ilmu psikologi kedalam dunia pekerjaan kita. Bukan berarti gw harus menjadi HR untuk menerapkan psikologi tapi menjadikan psikologis orang menjadi teknis juga seru sepertinya. Ahh.. ini ide yang menarik tapi harus diikuti dnegan usaha yang kuat sepertinya.

Apakah mungkin setelah ini ada kesempatan untuk mengembangkan itu. Lets see.. Semoga ada jalan baik ya setelah ini..

Selamat Idul Fitri, hari yang fitri telah datang semoga menjadi awalan baik untuk kita semua..
Selamat berlebaran..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Learning Technologist? Apa itu?........................Part 1

3 Rekomendasi Buku yang Mengubah Pola Pikir dan Bagaimana Menjalani Hidup

Pagi dengan Hati yang Merindu......