Curhat New Normal

Hai fellas,

Semoga pagi kalian menyenangkan ya.. apalagi ini adalah hari baik bisa memberikan kebaikan di hari yang baik ini. Jadi setelah sekian lama ini adalah pengalaman gw setelah 4 bulan ini tidak bisa kembali ke rumah karena virus corong yang melanda Indonesia belakangan ini. Rasanya million times ago ga bisa pulang dan ternyata pulang itu menyenangkan punya rumah untuk pulang itu menyenangkan.

Tapi setelah gw pikir, gw bukan tipe orang yang bisa menetap dan tinggal di 1 tempat secara terus menerus. Buktinya pulang kesini buat gw berpikir lebih tenang lebih luas dan lebih panjang. Gw juga banyak merenung dan refleksi tentang apa yang gw lakukan dan apa yang bisa gw usahakan. Dari pindah sementara ke apartemen ini sendiri gw banyak berpikir apakah apa yang bisa gw lakuin selanjutnya dan bukan cuma nonton dan waktu tidak berjalan cepat rasanya. Apa perlu ya punya homestay di banyak kota jadi tiap kita travelling kemana aja akan punya tempat singgah yang menyenangkan untuk menyendiri.

Gw kemudian berpikir apakah menikah menjadi goals gw? Apakah menikah menjadikan gw yang gampang bosan ini bisa hidup lebih bahagia. Sekarang gw merasa bebas melakukan apa yang gw mau apa yang gw suka. Gw juga bisa memutuskan sendiri keputusan apa yang akan gw ambil. Dan terkait mapan finansial yang sekarang pun gw belum mapan walaupun mampu, tapi tetap saja apakah menjadi 2 akan lebih baik dibandingkan dengan sendiri. Selain itu bagaimana apabila di tengah pernikahan ada ketidakcocokan dengan pasangan, belum lagi apabila kita bosan bukan hanya dengan pasangan bahkan hubungannya. Belum ada yang bisa meyakinkan gw sih sebenarnya tapi gw masih mau nikah cuma belum tahu sama siapa.

Balik lagi ke new normal di Jakarta ya. Gw personally merasa sama aja sih new normal di Palembang dan Jakarta, aktivitas tetap berjalan. Tapi bedanya di Jakarta orang benar benar patuh sama protokol kesehatan mereka juga tetap pakai masker kemana aja. Ditambah lagi orang yang kerja benar benar higienis dan selalu aja melaksanakan protokol kesehatan. Apalagi kan sekarang kluster penyebaran covid bukan lagi di pasar atau mal tapi ya pusat perkantoran yang pegawainya banyak menggunakan transportasi publik untuk mobilitas mereka.

Para pejuang online driver juga makin jadi banyak tuntutan, dengan menyediakan handsanitizer di mobil mereka tapi kurang tahu juga kalau mereka mendisinfektan mobil mereka tiap hari atau tidak. Tapi so far memang rasanya new normal ya sama aja. Hari ini hari pertama gw sholat jamaah di Jakarta. Masuk mesjid mereka diberikan handsanitizer dan sebelum masuk harus di cek suhu. Formasi shaf pun diatur dengan teliti saat ini, sayangnya sih masih banyak juga yang tidak menggunakan masker. Diantara ibu ibu pun masih ada yang duduknya terlalu mepet satu sama lainnya. Nanti dibawah bakalan gw share foto sisa tadi pagi ya..

Gw sih ga masalah kalau memang alasan utama kita tetap beraktivitas adalah ekonomi harus tetap berputar. Tapi semua sekarang harus lebih teliti terhadap kesehatan diri. Jangan lupa selalu cuci tangan apalagi sebelum makan, terutama makan cemilan karena itu adalah masa paling dilupakan saat cuci tangan, bawa handsanitizer kemana mana. Keep clean and keep healthy fellas.

Jakarta, 31 Juli 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Learning Technologist? Apa itu?........................Part 1

3 Rekomendasi Buku yang Mengubah Pola Pikir dan Bagaimana Menjalani Hidup

Pagi dengan Hati yang Merindu......