Pernyataannya dan Perbuatanmu
Hingga minggu selanjutnya kabar dari Ringgo tak pernah datang. Sengaja kali ini ku biarkan saja komunikasi kami terputus. Ya mungkin kali ini aku semakin lelah menghadapi Ringgo yang aku rasa semakin membentangkan jarak di hubungan kami. Siang ini, aku ada janji makan siang dengan Rani. Rani memaksa bertemu karena banyak hal yang ingin dia tanyakan kepada ku. Ahh, tak ingin rasanya membahas Ringgo di pertemuan dengan Rani. "Fan, gw udah di kampus lw. Lw lagi dimana?", pesan Rani. "Iya gw mau keluar. Mau makan kemana memang kita? Jangan jauh jauh jam 3 gw ada kelas lagi.", balasku. "Yaudah gw tunggu di parkiran ya.", balas Rani. Kuhampiri Rani yang sedang berdiri dibawah pohon dekat mobilnya diparkir. "Kok lw keluar sih, ayuk jalan keburu kesiangan.", ucapku. "Lw ga bawa mobil? Bensin gw tekor nih.", ucap Rani sambil nyengir. "Dasar ga modal. Lw yang nyetir ya", ucapku sambil melempar kunci ke Rani. "Siap bos&q